Jumat, 09 Desember 2011

Entah Awal Entah Akhir

Lihatlah pohon itu..!
Daun-daunnya semua telah menjadi coklat
Bahkan, sebagian dari daun itu telah jatuh ke tanah dan hancur terinjak-injak
Tunggu sebentar saja..
Daun-daun coklat kusam itu akan terhempas ke bawah semuanya
Kemudian remuk menjadi serbuk, debu yang hilang terbawa angin
Yang tersisa hanya batang pohon yang merana kesepian
Mati tapi tidak. 

Tampak menyedihkan, bukan?
Itulah akhir!
Teriak seseorang.
Tandai itu sebagai Akhirmu! 

Tapi apa benar demikian?
Haruskah pergantian waktu yang membawa perubahan pada pohon itu
dimaknai sebagai titik akhir?
Menyedihkan sekali...
Dingin, sepi, sendiri..

Lantas, bagaimana jika kita tunggu sejenak lagi?
Sabar sedikit lagi..
Biarkan waktu membawa perubahan
Temani ia menjelang tugas berikutnya
Sabar sedikit lagi ya..

Tenangkan hatimu
Coba pungut sehelai daun coklat rapuh itu!
Letakkan ia di telapakmu perlahan
Pandangi sesaat dan mulailah bermimpi..

Ingatkah pada pucuk-pucuk bunga sakura mungil?
Ribuan jumlahnya
Putih, merah muda muncul di balik ranting-ranting kecil menua
Aneh sekaligus menakjubkan, bukan?

Pucuk-pucuk hijau dedaunan pun
Tidak kalah menyemarakkan pepohonan yang lain
Hijau cerah menyejukkan mata
Tumbuh di bekas dedaunan yang telah jatuh itu

Nah, buka matamu
Pandangi lagi daun coklat itu
Lihat juga pohon itu
Masihkan tampak menyedihkan?
Masihkan ia menjadi pertanda akhir bagimu?
Ataukah justru menjadi awal bagi hidup yang baru
Energi, harapan dan mimpi yang samasekali baru

Jangan pernah berhenti berharap
Jangan putus asa

~Selesai~


NB: Pikiran yang selalu muncul tiapkali melewati deretan pohon di kampus di musim dingin.

1 komentar: