Minggu, 25 Desember 2011

78 Hours In Guangzhou China (Catatan Perjalanan Singkat ke Guangzhou China)

Keputusan untuk ke Guangzhou
Di awal bulan Desember, kuterima kabar yang mengejutkan. Berdasarkan hasil Ct Scan, kanker Ibu dinyatakan sudah menyebar ke paru-paru. Upaya Ayah untuk segera membawa Ibu berobat di Rumah Sakit Dharmais Jakarta tidak membuahkan hasil karena dokter di sana menyatakan sudah tidak mampu berbuat apa-apa ketika melihat hasil pemeriksaan Ibu. Mereka menyarankan agar Ibu secepatnya dibawa kembali ke Makassar agar dapat menjalani kemoterapi untuk, setidaknya, menghambat tumor menyebar lebih jauh lagi. Kami sekeluarga tahu bahwa kemoterapi (untuk ke-3 kalinya) adalah hal yang hampir mustahil buat Ibu jika mengingat beratnya kemoterapi ke-2 yang dijalani beliau beberapa bulan silam.
Namun sepertinya Ayah belum menyerah. Pengobatan kanker di Guangzhou China yang sepintas didengarnya membuat Ayah kemudian mencoba mencari sendiri informasinya di Internet. Setelah menelpon dan akhirnya berkunjung langsung ke perwakilan rumah sakit di Jakarta, Ayah dan Ibu memutuskan segera berangkat ke Guangzhou.
Itulah sebabnya aku pun lalu merubah rute perjalanan pulangku di liburan musim dingin tahun ini. JPN-KL-MKS berubah menjadi JPN-CAN(Baiyun Guangzhou)-KL-MKS.

Saying Good-bye to Matsuyama
20 Menit Paling Mendebarkan di Depan Pintu Pesawat
Bertemu Ayah dan Ibu
Berpetualang di Guangzhou- Ayahku Hebat
Rumah Sakit Modern Hospital Guangzhou
China vs Japan
Kawula Muda yang Ekspresif
Saying Good-bye @Baiyun Airport of Guangzhou

Sabtu, 17 Desember 2011

Miss Misterious.. (or Mister?)

Rrrzzzsss.. !
Gue kaget banget waktu tiba2 suara keran air kamar sebelah terdengar. Kuambil jus jeruk di kulkas dan kembali ke meja meneruskan tugas yang tidak kunjung selesai. Waktu menunjukkan pukul 23.17. Hmm.. Dia baru pulang ternyata. Malam ini dia sedikit telat dari biasanya.

Oya, bagaimana kalo gue sebut saja dia Miss Misterious? Atau jangan-jangan Mister? Gue ga tau dia itu cowok atau cewek. Yang gue tau hanyalah dia pasti berkebangsaan China, kesukaannya membaca komik Shonen Magazine dan setiap hari pulang antara jam 23.05-23.10. Tidak pernah lebih cepat atau lebih lambat. Makanya gue heran kok malam ini dia agak telat ya.. Mungkin sesuatu menahannya di tempat kerjanya, atau mungkin juga sebelum pulang dia mampir dulu di mini market di sudut jalan membeli makanan atau minuman yang sudah didiskon 50% di jam segini (Uppss, ini sih gue banget, hahaha).

Gue tinggal di apato kecil dan suram tidak jauh dari kampus. Sesuai dengan harganya, kondisinya memang cukup memprihatinkan. Sebuah bangunan 1 lantai yang cukup luas dengan 20 kamar, tetapi sangat tidak terawat. "Jauh-jauh ke Jepang kok mau tinggal di tempat seperti ini?", pertanyaan seperti ini memang kadang dilontarkan oleh teman-teman di kampus yang pernah datang ke kamar gue. Gimana ya.. Gue memang harus di sini..    

I'm His Big Fan

Ketika  belia kuberjalan dituntun olehnya..
Berteman dengan aturannya, dan akrab dengan kasih sayangnya

Beranjak dewasa kuberlari ditemani olehnya..
Terkadang kulelah dan menyerah,
Namun sosoknya terus ada dan menyemangatiku

Selasa, 13 Desember 2011

Aku Tentang Diriku: Manajemen Waktu yang Buruk

Aku memang mahluk aneh, jika boleh dibilang unik.
Di saat ada tugas yang deadline, aku justru sibuk mengerjakan hal lain yang tidak perlu.
Lihat saja, di saat yang lain sedang meringkuk kedinginan di bawah kotatsu ataupun selimut, aku justru baru saja menikmati mandi malam plus berendam air hangat agak lama. Mungkin pengaruh bacaan kuliah tadi pagi yang membahas mengenai Ofuro dan budaya orang Jepang. Mungkin juga hanya karena aku memang aneh.

Selasa, 29 November 2011

Gadisku Sayang Gadisku Malang

Gadisku Malang..
Tak henti-henti jua cobaan datang padamu

Kau Gadisku Sayang..
Lidah ini kelu mengucap kata 'sayang' padamu
Kuharap kau sendiri tahu

Selasa, 22 November 2011

Aku, Kami dan Mereka

"Orang-orang asing itu lagi!" Gerutuku dalam hati. Salah seorang di antara mereka berjalan ke arahku dan daganganku, dan.. melintas begitu saja tanpa sedikitpun tampak tertarik pada beragam barang-barang antik yang kugelar di depanku.

Kurapatkan jaket kulit tua kesayanganku. Menurut ramalan, cuaca hari ini akan cukup dingin dan berangin meskipun tidak akan turun hujan seperti kemarin. Kulirik termos kopi yang kuletakkan di dekat kakiku. Untung saja tadi pagi aku sempat mengisinya dengan kopi panas. Hmm.. Nanti saja lah aku minum.

Minggu, 17 Juli 2011

Duel 2 Mantan Raksasa

Baru saja disiarkan berita tentang kemenangan tim sepakbola putri Jepang atas Amerika di laga World Cup Women Soccer. Entahlah, tapi dadaku terasa sesak, turut larut dalam haru. Mungkin rasa ini tidak berbeda dengan perasaan para pemain dan pendukung yang terlihat jelas dari ekspresi mereka di televisi. Semua menangis bahagia menyambut kemenangan yang diperoleh dengan susah payah melalui perpanjangan waktu pertandingan. Sebuah kemenangan yang luar biasa.. Banzai Nippon!

Kamis, 30 Juni 2011

Arah Nasib..

Duduk di bawah pepohonan petang ini terasa begitu sejuk. Angin sepoi berhembus perlahan di antara dedaunan hijau cerah yang melambai di atasku. Ini membuatku betah menghabiskan sedikit waktu sambil menunggu dimulainya kelas berikutnya. Hari ini memang tidak seperti beberapa hari sebelumnya yang begitu panas menyengat. 
Suara lonceng tanda kuliah sebelumnya baru berakhir terdengar. Segerombolan mahasiswa terlihat keluar dari gedung kuliah di sebelah kananku. Beberapa yang lain mulai menyusul di belakangnya. Sementara itu jendela-jendela perpustakaan di sebelah kiriku mulai dibuka. Ya, udara yang mulai sejuk pertanda AC perpustakaan harus dimatikan dan jendela dibuka lebar-lebar agar udara sejuk bisa masuk ke dalam. Aku tersenyum. Sudut jendela di lantai 3 itulah tempat aku biasanya menghabiskan waktu di luar kuliah. Kadang dengan penuh semangat aku belajar ketika sebuah materi kuliah menarik perhatianku. Namun tidak jarang pula kebosanan luar biasa menderaku. Hmm.. Tampaknya kali ini tidak ada yang duduk di sudut itu.

Selasa, 28 Juni 2011

Panass.. Panasss..

Selalu ada dilema setiap kali ingin menyalakan AC di sini. Mungkin akan ada berkata, "Nyalain AC aja kok repot?! Kan tinggal pencet tombol ON. Beres!". Bukan begitu.. Nanti akan kuceritakan sebabnya.

Selasa, 21 Juni 2011

Mubazir? Ataukah..

Ini adalah buah Biwa dalam bahasa Jepang. Sepertinya aku belum pernah melihat buah yang sejenis di Indonesia. Aku tidak bisa menggambarkan rasanya tetapi menurut teman-temanku yang pernah mencicipinya, rasanya sangat manis. Pantas saja harganya cukup mahal di supermarket. Untuk sekitar 10 biji buah ini, bisa dihargai sekitar 30-40ribu rupiah. Jika ukurannya sebesar apel Fuji atau jeruk manis, mungkin tidak akan begitu rugi rasanya menghabiskan uang sebanyak itu. Masalahnya, buah ini paling besar hanya seukuran biji nangka.. Karena alasan itulah aku belum pernah membelinya. Aku lebih memilih membeli melon Mexico berwarna kuning yang ukurannya sangat besar dengan harga jauh lebih murah ketimbang 10 biji Biwa yang kecil-kecil.

Yang ingin kubahas di sini bukan tentang buah ini sebenarnya, tetapi lebih ke kebiasaan hidup orang Jepang.

Senin, 20 Juni 2011

Berkah Sekotak Kopi Blend

 Pagi ini aku kembali bangun kesiangan. Alarm yang mengingatkanku untuk membuang sampah (hari ini hari sampah yang bisa dibakar-Moerugomi) tidak kugubris. Jumat minggu lalu pun aku lupa membuang sampah seperti itu sehingga bisa dipastikan berandaku akan kembali penuh dengan sampah dapur yang sedikit bau dan mengundang lalat-lalat kecil meski terbungkus rapi dalam kantung plastik. Untung saja ingatan akan kuliah di jam pertama membuatku segera bangun dan merapikan kamar. Untuk sarapan aku hanya sempat menghabiskan seporsi pudding nanas yang masih tersisa di kulkas sambil menonton drama bersambung kesukaanku yang mulai tepat di jam 08.00 pagi. Di hari lain saat masih

Selasa, 07 Juni 2011

Tantangan Baru

"Mau pakai pos kilat atau biasa?" tanya petugas pos padaku.
"Kalau pos biasa berapa? Sampainya kapan?" jawabku dengan bimbang. Surat itu harus tiba  paling lambat besok siang.
Petugas itu lalu mengetik sesuatu di komputer lalu menjawab, "Biayanya 80yen dan tiba besok sore di Hiroshima".
"Pos kilat saja kalau begitu".

Ada rasa lega yang sukar diungkapkan dengan kata-kata ketika amplop putih itu kuberikan kepada petugas pos. Ahh.. Syukurlah..
Aku berniat mencari kerja sambilan

Senin, 09 Mei 2011

Andai semua bisa berjalan sesuai rencana..
Andai harapan selalu kan jadi kenyataan..

Itulah hidup. Yang penting tetap usaha dan berdoa.

Kalender Sampah Kota Cinta

Ada satu hal yang sampai sekarang masih agak merepotkan buatku, yaitu pengaturan pembuangan sampah harian kota ini.
Di hari pertama tiba di sini dan melapor pada pengurus asrama, langsung dikasi kalender (Pic1). Katanya, baca yah.. Waktu itu sih belum begitu ngeh tentang apa saja isinya. Aku pikir, baik banget yah asrama ngasih kalender. Agak senang plus heran juga kok kalender ini rame banget dengan warna-warni yang cerah.
Jepang memang dikenal sangat ketat

Jumat, 06 Mei 2011

Saat rasa perih itu datang, mata terasa panas, dada pun bergolak seakan kan meledak melepaskan uap mendidih kekesalan, amarah, sekaligus kesedihan. Seperti ombak yang sedang pasang yang butuh kapal kecil di lautan ataupun pasir di pantai untuk dihempaskan agar gelombangnya mereda. Tapi apakah memang rasa itu harus diredam dengan tindakan lain yang tidak lebih dari sekedar pelampiasan? Ataukah justru sebaiknya panas itu didinginkan dengan membiarkan waktu berjalan barang sejenak sehingga partikel-partikel panasnya lepas ke udara?

Di sinilah kematangan

Rabu, 04 Mei 2011

"Yang penting itu Tekad"

Jika ditanya hal apa yang bisa mengalihkan perhatianku untuk waktu yang lama? Salah satu jawabanku adalah tv. Entahlah, acara apapun (kecuali sinetron ala Indonesia) misalnya petualangan, kuiz ataupun berita bisa membuatku betah berjam-jam di depan tv.
Itu pula yang terjadi di sini. Saat bangun tidur, yang pertama aku lakukan adalah menyalakan tv. Saat akan tidur pun, yang terakhir aku lakukan adalah mematikan tv. Hahaha. Kendala bahasa tidak menghalangiku untuk menyaksikan berita maupun kuiz. Untuk itu, beberapa postingan berikutnya temanya tidak akan jauh dari apa yang aku lihat di tv.
Untuk kali ini, aku akan cerita tentang drama pendek yang sangat menggelitik sekaligus 'menohok' di saat yang sama.
Tadi malam sebelum tidur, aku mendapati

Selasa, 26 April 2011

Keep fighting???

`Ayo semangat! Tetap semangat!`
Andaikan bisa membangkitkan semangat hanya dengan kata2..